Baca Juga
Pelatih mental Timnas U-19, Guntur Cahyo Utomo menyatakan, datang ke Aceh semua para pemain dalam kondisi prima. Hanya saja, tegasnya, dalam laga uji coba Tur Nusantara Timnas U-19 Jilid 2 tidak memasang target harus menang.
Menurut dia, dalam laga uji coba melawan tim Pra PON Aceh Jumat malam (6/6), Evan Dimas dkk difokuskan kepada pembehana permainan supaya lebih baik. " Jadi untuk Tur Nusantara II ini, target kemenangan bukan yang utama," ujarnya sebagaimana ditulis oleh coach Indra Sjafri di laman website pribadinya, (5/6).
Guntur juga tidak menafikan jika dalam perjalanan tur ini, tim pelatih menemukan pemain-pemain potensial maka ada kemungkinan mereka akan ditarik. " Mengapa tidak? Itu bisa saja terjadi,"katanya.
Namun yang terpenting, kata Guntur, selain untuk menimba pengalaman, Tim Nas U-19 kedatangan mereka ke daerah-daerah adalah untuk lebih meramaikan perkembangan sepakbola di daerah.
Sebelumnya saat berhadapan Lebanon 28 Mei lalu, Guntur mengaku ada banyak pelajaran berharga yang dipetik dari pertandingan tersebut.
Menurutnya, Lebanon memiliki organisasi pertahanan yang kuat dan mempunyai gaya permainan terbuka yang ditopang oleh postur tubuh tinggi mereka. Kendati tidak menyebut secara pasti tim lawan yang memiliki tipikal sama dengan Lebanon di putaran final Piala Asia di Myanmar Oktober nanti, namun Coach Guntur menyebut Australia sebagai tim yang memiliki performa sedikit mirip dengan Lebanon.
"Tapi kami sudah mempelajari semua dan sudah menemukan jalan keluarnya kok," ujar lulusan S2 Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut.
Modal pelajaran yang didapat dari pertandingan melawan Lebanon, sebut Guntur, tentunya sedikit banyak akan diterapkan dalam pertandingan ujicoba Tur Nusantara II.
Menurut dia, dalam laga uji coba melawan tim Pra PON Aceh Jumat malam (6/6), Evan Dimas dkk difokuskan kepada pembehana permainan supaya lebih baik. " Jadi untuk Tur Nusantara II ini, target kemenangan bukan yang utama," ujarnya sebagaimana ditulis oleh coach Indra Sjafri di laman website pribadinya, (5/6).
Guntur juga tidak menafikan jika dalam perjalanan tur ini, tim pelatih menemukan pemain-pemain potensial maka ada kemungkinan mereka akan ditarik. " Mengapa tidak? Itu bisa saja terjadi,"katanya.
Namun yang terpenting, kata Guntur, selain untuk menimba pengalaman, Tim Nas U-19 kedatangan mereka ke daerah-daerah adalah untuk lebih meramaikan perkembangan sepakbola di daerah.
Sebelumnya saat berhadapan Lebanon 28 Mei lalu, Guntur mengaku ada banyak pelajaran berharga yang dipetik dari pertandingan tersebut.
Menurutnya, Lebanon memiliki organisasi pertahanan yang kuat dan mempunyai gaya permainan terbuka yang ditopang oleh postur tubuh tinggi mereka. Kendati tidak menyebut secara pasti tim lawan yang memiliki tipikal sama dengan Lebanon di putaran final Piala Asia di Myanmar Oktober nanti, namun Coach Guntur menyebut Australia sebagai tim yang memiliki performa sedikit mirip dengan Lebanon.
"Tapi kami sudah mempelajari semua dan sudah menemukan jalan keluarnya kok," ujar lulusan S2 Psikologi Universitas Gajah Mada (UGM) tersebut.
Modal pelajaran yang didapat dari pertandingan melawan Lebanon, sebut Guntur, tentunya sedikit banyak akan diterapkan dalam pertandingan ujicoba Tur Nusantara II.