Baca Juga
Meninggalnya seorang striker Persiraja yang bernama Akli pada Jumat 16 Mei 2014 menjadi sorotan sejumlah media asing. Banyak media asing yang memberitakannya.
Selain Marca sebuah media Eropa yang berbasis di Spanyol, beberapa media asing lainnya juga ikut memberitakan meninggalnya Akli. Dia meninggal setelah enam hari dirawat di RSUZA atas sakit yang dideritanya dalam laga melawan PSAP Sigli, Sabtu 10 Mei.
Kini Akli berada di pembaringan terakhir di kampung asalnya, Beureu'eh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie.
Di antara media asing yang memberitakan kepergian Akli tersebut adalah Gazzetta TV dengan judulnya; Indonesia, morto dopo un tackle del portiere. Gazzetta ini adalah sebuah koran Italia di bidang olahraga.
Kemudian ada juga sebuah media di Italia lainnya yakni Fanpage.it di bawah grup ciaopeople media yang memberitakannya dengan judulnya; Indonesia, scontro di gioco: muore calciatore.
Selanjutnya Sportskeeda juga memberitakannya. Portal berita olahraga yang berbasis di Bangalore, India, ini memberitakannya dengan judulnya Indonesian footballer Akli Fairuz killed after a terrible tackle from goalkeeper.
Sebuah media di Mexico juga turut menyorotinya. Adalah Azteca Deportes yang memberitakan kematian Akli dalam beritanya yang berjudul: Murió delantero tras recibir una patada.
Sebuah media di Perancis, FranceTV di portalnya menurunkan berita kematian Akli dengan judul; Un joueur de football meurt après avoir été taclé par un gardien.
Portal berita di Vietnam juga tak ketinggalan. Adalah Tin tức trong ngày yang memberitakan kepergian Akli dengan judulnya; Cầu thủ Indonesia tử vong sau cú vào bóng 'tàn nhẫn' của đối thủ.
LiveLeak.com sebuah situs video sharing juga turut menyebarkan video soal kepergian Akli.
Banyaknya media asing yang memberitakan kematian Akli ini menunjukkan bahwa dunia turut berkabung dengan kepergiannya.
Sementara itu, Wakil Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti mengimbau agar laga sepakbola Liga Indonesia menggunakan pita hitam sebagai penghormatan untuk mendiang Akli. Ini sebagaimana dituliskan di laman twitter PSSI:
Selain Marca sebuah media Eropa yang berbasis di Spanyol, beberapa media asing lainnya juga ikut memberitakan meninggalnya Akli. Dia meninggal setelah enam hari dirawat di RSUZA atas sakit yang dideritanya dalam laga melawan PSAP Sigli, Sabtu 10 Mei.
Kini Akli berada di pembaringan terakhir di kampung asalnya, Beureu'eh, Kecamatan Mutiara, Kabupaten Pidie.
Di antara media asing yang memberitakan kepergian Akli tersebut adalah Gazzetta TV dengan judulnya; Indonesia, morto dopo un tackle del portiere. Gazzetta ini adalah sebuah koran Italia di bidang olahraga.
Kemudian ada juga sebuah media di Italia lainnya yakni Fanpage.it di bawah grup ciaopeople media yang memberitakannya dengan judulnya; Indonesia, scontro di gioco: muore calciatore.
Selanjutnya Sportskeeda juga memberitakannya. Portal berita olahraga yang berbasis di Bangalore, India, ini memberitakannya dengan judulnya Indonesian footballer Akli Fairuz killed after a terrible tackle from goalkeeper.
Sebuah media di Mexico juga turut menyorotinya. Adalah Azteca Deportes yang memberitakan kematian Akli dalam beritanya yang berjudul: Murió delantero tras recibir una patada.
Sebuah media di Perancis, FranceTV di portalnya menurunkan berita kematian Akli dengan judul; Un joueur de football meurt après avoir été taclé par un gardien.
Portal berita di Vietnam juga tak ketinggalan. Adalah Tin tức trong ngày yang memberitakan kepergian Akli dengan judulnya; Cầu thủ Indonesia tử vong sau cú vào bóng 'tàn nhẫn' của đối thủ.
LiveLeak.com sebuah situs video sharing juga turut menyebarkan video soal kepergian Akli.
Banyaknya media asing yang memberitakan kematian Akli ini menunjukkan bahwa dunia turut berkabung dengan kepergiannya.
Sementara itu, Wakil Ketua PSSI La Nyalla Mattalitti mengimbau agar laga sepakbola Liga Indonesia menggunakan pita hitam sebagai penghormatan untuk mendiang Akli. Ini sebagaimana dituliskan di laman twitter PSSI:
Tweeps Yth. Bapak Ir. H. La Nyalla MM imbau LIGA agar laga sepakbola sejak minggu lalu gunakan pita hitam demi hormati mendiang Akli Fairuz.
— pssi.org (@pssiofficial) May 19, 2014